Kita
seringkali dihadapkan pada berbagai macam istilah dari jenis-jenis ayam
yang ada di supermarket. Nama-nama istilah itu adalah: Ayam Kampung
Super, Ayam Kampung Asli,Ayam Kampung B, Ayam Kampung Pejantan, Ayam
Negri, Ayam Buras. Harga dari ayam-ayam ini juga berbeda-beda, sehingga
semakin membingungkan kita didalam memilih produk.
Yang
sesungguhnya menjadi pemaknaan berarti bagi konsumen, adalah masalah
bibit ayam, dan pemeliharaannya yang akan berakibat kepada kesehatan,
dan kualitas daging ayam itu sendiri. Namun sering kali, entah disengaja
atau tidak, penamaan yang tidak jelas ini kadang dimanfaatkan untuk
menutupi keadaan yang sebenarnya.
...................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................
Kalau kita cermati, ayam yang ada di pasar sekarang ini, berasal dari ayam-ayam dengan jenis sebagai berikut:
Ayam Lokal
Atau
ayam yang bibitnya merupakan ternakan lokal yang kerap disebut ayam
buras / bukan ras. Ayam lokal ini yang sering disebut sebagai ayam
kampung. Namun, sejatinya, ayam kampung yang kita ketahui adalah ayam
yang dibiarkan bebas berkeliaran. Namun yang sekarang banyak dipraktekan
adalah, ayam kampung ini dipelihara secara intensif dan diberi pakan
layaknya ayam negeri. Beberapa jenis Ayam Lokal diantaranya adalah:
· Ayam Kampung Liar,
atau bahasa internasionalnya adalah Free Range Local Chicken. Ayam
inilah yang kerap disebut sebagai Ayam Kampung Super. Ayam Kampung ini
yang sejatinya kita ketahui sebagai ayam yang tidak dipelihara, atau
bebas berkeliaran. Ayam ini dipelihara selama kurang lebih 6 bulan, dan
dipanen pada saat ukuran 600 – 700 gram.
· Ayam Kampung Peliharaan,
atau yang sering diberikan label Ayam Kampung Asli. Ayam ini dipelihara
layaknya ayam broiler, dan diberi pakan seperti ayam broiler, hanya
bibitnya saja yang merupakan bibit lokal. Ayam jenis ini dipelihara
hingga usia 3-5 bulan, dan dipanen pada saat ukuran 500-600 gram.
· Ayam Cemani,
atau ayam hitam. Ayam Cemani asli dibibitkan dan diternak di daerah
Jawa Tengah, dimana dagingnya, kulitnya hingga darahnya kesemuanya serba
hitam legam.
· Ayam Arab.
Ayam ini sebenarnya tidak dapat dikatakan sebagai ayam lokal, karena
asal mulanya berasal dari Belgia. Namun kini Ayam Arab sudah dapat
ditetaskan secara lokal. Ayam Arab sebetulnya lebih dimanfaatkan
telurnya, bukan dagingnya, karena dagingnya lebih tipis dari ayam
kampung pada umumnya dan memiliki warna kulit yang agak kehitaman.
Ayam Negri
Ayam
negri, atau ayam ras, adalah ayam yang bibitnya atau DOC (Day Old
Chick) nya masih harus didatangkan dari luar negeri, baik dalam bentuk
import induk / parent, maupun import super induk / grand parent. Ayam
negri ini memiliki keunggulan pemeliharaan yang lebih cepat, yaitu
antara 30 – 40 hari untuk mencapai bobot karkas 900 – 1000 gram. Ayam
negri yang diimport dari Amerika dan Inggris ini ada dua jenis, yaitu:
· Ayam
Pedaging / Broiler. Ayam broiler adalah ayam yang di breed khusus untuk
mendapatkan dagingnya, sehingga dada ayam broiler lebih gemuk
dibandingkan bokongnya. Dengan demikian, ayam jenis ini disebut ayam
pedaging. Lama pemeliharaan ayam ini sekitar 30-32 hari untuk mencapai
berat karkas 900 – 1000 gram.
· Ayam
Petelur / Layer. Ayam layer adalah ayam yang di breed khusus untuk
menghasilkan telur, sehingga bokong ayam layer lebih besar dibandingkan
porsi badan lainnya. Dengan design seperti itu, ayam ini dapat
menghasilkan telur lebih banyak dan efisien.
· Ayam
Pejantan. Ayam pejantan sebetulnya adalah ayam petelur yang waktu
ditetaskan, ternyata berjenis kelamin jantan, sehingga tidak dapat
menghasilkan telur. Karena alasan ekonomis, ayam ini tidak serta merta
dibuang, tetapi dipelihara selama kurang lebih 1.5 bulan untuk mencapai
berat karkas 700-800 gram. Ayam inilah yang kerap diplesetkan dan dijual
sebagai ayam kampung pejantan atau istilah salah kaprahnya ayam buras,
karena bentuknya yang serupa dengan ayam kampung.
Disamping
kedua jenis utama ayam diatas, kini di pasaran dapat dijumpai beberapa
jenis daging ayam yang menyandang nama Ayam Organik. Pronic Indonesia
sendiri sejak tahun 2004 menerbitkan produk dengan nama Ayam Probio,
atau Probio Chicken. Ayam Probio adalah Ayam Organik dengan bibit ayam
negri, namun pemeliharaannya yang tanpa antibiotik, tanpa vaksin, dan
tanpa bahan-bahan kimia lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar